Perkembangan Ilmu Filsafat Pada masa Daulah Dinasti Abbasiyah
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan hakikat dari segala yang ada.Kata filsafat/falsafah (bahasa arab)berasal dari bahasa Yunani "Philosiphia"yang artinya cinta kepada pengetahuan atau cinta kebijakan.Filsafat Yunani masuk melalui ekspansi Iskandar Agung pada abad ke-4 SM di sebelah Timur Sungai Tigris.Para filusuf Islam berpendirian bahwa tujuan filsafat mirip dengan tujuan agama,yaitu "mencari kebenaran dan mewujudkan kebahagiaan melalui kepercayaan yang benar dan perbuatan yang baik.Pada masa Harun ar-Rasyid,buku-buku ilmu pengetahuan yang berbahasa yunani mulai di terjemahkan ke dalam Bahasa Arab.Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,filsafat dan seni budaya,tahun 207 H/822 M,Khalifah al-Ma'mun mengembangkan fungsi Khizanatul Hikmah yang didirikan oleh Harun ar-Rasyid dengan mendirikan Baitul Hikmah.Tempat ini menjadi pusat studi tidak hanya orang-orang dari wilayah Daulah Abbasiyah tapi hampir dari seluruh penjuru dunia.
Kegiatan penerjemahan ini makin meningkat pada masa Khalifah al-Ma'mun.Buku yang banyak di terjemahkan sebagian besar karangan "Plato dan Aristoteles".Golongan yang banyak tertarik pada filsafat Yunani adalah "kaum Muktazilah",tokoh-tokohnya antara lain:
- Abu Huzail al-Allaf
- Ibrahim an-Nazzam
- Bisyr al-Mu'tamir
- Al-Jubba'i
subhanallah.. blog ini sangat bermanfaat :D syukron informasinya..
ReplyDeletesilahkan kunjungi blog saya juga :D
http://www.noteukhti.tk/