Khalifah Abdullah al-Ma'mun
Assalamu'alaikum......
Al-Ma'mun beribukan seseorang bekas hamba sahaya bernama Marajil. Selain belajar Al-Qur'an, ia sekaligus belajar Hadits dari Imam Malik pada Madinah. Kitab yang dipakai adalah karya Imam Malik sendiri, yaitu kitab Al-muwatha. Disamping ilmu-ilmu yang tersebut, beliau pula pandai Ilmu sastra, belajar Ilmu Negara, hukum filsafat, astronomi/perbintangan, dan lain sebagainya.Dari kecerdasan tersebut ia dikenal sebagai pemuda yang pandai.
Sesudah berhasil mengatasi aneka macam konflik internal, terutama dengan saudaranya yang bernama Al-Amin, akhirnya Al-Ma'mun dapat mencapai keinginannya untuk menjadi khalifah pada tahun 198 H/ 813 H.
Al-Ma'mun merupakan seorang Khalifah termasyhur sepanjang sejarah dinasti Bani Abbasiyah. Selain seorang pejuang pemberani, ia juga menjadi seorang penguasa yang bijaksana. Pemerintahannya menandai kemajuan yang sangat hebat dalam sejarah Islam. Selama sekitar 21 tahun masa kepemimpinannya, ia mampu meninggalkan warisan kemajuan intelektual Islam yang sangat berharga. Kemajuan itu meliputi berbagai aspek ilmu pengetahuan, seperi matematika, kedokteran, astronomi, dan filsafat.
Dalam kekhalifahan Al-Makmun sangat memperhatikan ilmu pengetahuan. Hal yang paling menonjol dalam bidang ilmu pengetahuan pada masa Al-Makmun adalah di terjemahkannya kitab yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Sebab dia sangat mendukung gerakan penerjemah tersebut dan ia juga menggaji mahal golongan penerjemah dengan setara bobot emas agar impiannya dapat tercapai yaitu mengembangkan Ilmu Pengetahuan menjadi super power dunia saat itu.
Tim penerjemah yang dibentuk Al-Ma'mun terdiri dari Hunain ibnu Ishaq sendiri dan dibantu anak dan keponakannya, Hubaish, dan para ilmuan lainnya misalnya Qusta ibnu Luqa, seorang beragama Kristen Jacobite, Abu Bisr Matta ibnu Yunus, seseorang Kristen Nestorian, Ibnu Adi, Yahya ibnu Bitriq dan yang lainnya. Tim ini bertugas menerjemahkan naskah-naskah Yunani terutama yang berisi ilmu-ilmu yang sangat diperlukan dalam kehidupan saat itu. Misalnya, kedokteran, bidang astrologi, dan kimia.
Khalifah Al-Makmun yang berbasis pangikut di Persia mengalami kemajuan pada berbagai bidang, baik ilmu kepercayaan juga ilmu umum. Saat Al-Makmun memerintah timbul kasus kepercayaan yang pelik, yakni faham apakah Al-Qur'an itu makhluk atau bukan. Semenjak Al-Hadi (paman Al-Ma'mun) wafat, saat awal pemerintahan Al-Ma'mun ada ilmu Falsafi (Al-Qur'an) dan munculnya ilmu kedokeran. Dia mewajibkan kepada para ulama menghapal Al-Qur'an. Munculnya pemahaman Al-Qur'an ini makhluk, dikemukakan Al-Mu'tasyim (saudara Al-Ma'mun).
demikianlah sedikit uraian tentang biografi Khalifah al-Ma'mun. Apabila terdapat kekurangan(itu pasti), mohon di maafkan dan bisa comment atas saran dan kritknya. Atau juga bisa cari di sumber lain. trima kasih, wassalammu'alaikum.......
0 comments:
Post a Comment